SC Office : Jln.Pampang I, No.23C, Makassar - Sulawesi Selatan. Mobile : 081341640799. FB : Sulawesi Channel. Email : sulawesichannelnews@yahoo.co.id.

Sabtu, 30 April 2011

Penelitian Terbaru tentang Kepiting (2)

Makassar, (KBSC)
Bayam ini diekstrak kemudian kandungan hormon molting yang terdapat pada bayam disuntikkan pada pangkal kaki kepiting. Hal ini dilakukan karena pangkal kaki kepiting mempunyai bagian yang lunak serta memiliki pembuluh darah, sehingga memudahkan kerja hormonal untuk molting.
Hasilnya cangkang yang dulunya keras akan menjadi lunak setelah disuntikkan dengan hormon molting yang terdapat pada bayam tadi, sehingga memudahkan konsumen untuk mengonsumsinya. Selain itu, nilai nutrinya juga lebih tinggi karena mengandung chitosan dan karotenoid yang terdapat pada cangkang kepiting.

Ibu kelahiran Makassar 23 Januari 1965 ini tidak sendiri. Ia bersama timnya dari Balai Riset Budidaya Perikanan Air Payau Kabupaten Maros. Lokasi penelitian mereka di Balai Riset Budidaya Perikanan Air Payau di desa Bontoloe, Kecamatan Galesong Selatan,  Kabupaten Takalar.
”Saat ini kami masih uji coba melakukan tahap laboratorium dalam skala kecil dan kelak ditindaklanjuti dalam skala besar. Insya Allah tahun depan kita sudah dapat mengenalkannya kepada masyarakat,” harap Ibu yang medapat gelar doktornya di Institut Pertanian Bogor ini.

 Selama ini kepiting diburu secara liar oleh para nelayan di perairan nusantara. Apalagi permintaan pasar ekspor yang mengutakamakan kepiting betina yang masih bertelur. Penangkapan kepiting secara liar ini telah mengakibatkan populasi kepiting menurun dan mengganggu ekosistem alam. Oleh karena itu, perempuan yang akrab dipanggil Ibu Yus ini, mengharapkan adanya pembudidayaan kepiting oleh masyarakat khususnya di Sulawesi Selatan ini.
”Kalau kepiting diburu terus di alam, maka itu akan habis. Jadi kita memang harus mengadakan pembenihan,” ujar ibu yang memakai jilbab ini.

Menurutnya banyak daerah yang berpotensi untuk mengembangkan usaha budidaya kepiting ini, misalnya memberdayakan kembali tambak udang yang ada di Kabupaten Barru. Secara ekonomi budidaya kepiting ini akan mengahasilkan keuntungan yang besar karena merupakan komoditas ekspor yang menjanjikan.

Saat ini, di Sulsel jenis kepiting yang cocok untuk dibudidayakan yakni kepiting bakau dan kepiting rajungan. Kedua jenis kepiting ini dapat dijumpai dengan mudah di alam. Kepiting bakau dapat ditemukan di alam terbuka dan sebagian kecil telah dibudidayakan oleh masyarakat. Biasanya terdapat di beberapa daerah aliran sungai, dan sawah-sawah petani. Sedangkan kepiting rajungan dapat hidup di beberapa habitat, termasuk tambak-tambak ikan di perairan pantai yang mendapat masukan air laut dengan baik. Kepiting ini juga dapat hidup pada kedalaman 0-6 meter.

Petambak kepiting tak perlu menunggu lama untuk memanen kepitingnya. Cukup dalam waktu tiga bulan kepiting yang dibudidayakan ini sudah dapat dipanen. Kepiting sudah bisa di disuntikkan dengan hormon molting setelah berumur kurang lebih satu bulan atau ukuran kepiting sudah mencapai 7 cm. Setelah molting ukuran kepiting ini dapat bertambah menjadi 9-10 cm atau mencapai pembesaran 30 persen. Setelah itu dipelihara lagi sampai kurang lebih satu bulan.

 Kedua jenis kepiting ini umumnya dijual dalam bentuk segar, sedangkan untuk ekspor daging kepiting ini umumnya dalam bentuk daging beku yang dikemas dalam kaleng.
Membudidayakan kepiting dengan sendirinya dapat memberikan keuntungan secara ekonomi maupun sosial. Industri kepiting membutuhkan tenaga kerja yang banyak, mulai dari penangkapan, pengumpul, dan pembudidaya. Dari banyaknya proses ini membutuhkan tenaga kerja yang tak sedikit. Bila usaha ini dapat merangsang bisnis desa maka mengurangi arus urbanisasi dari desa ke kota.
” Tahun depan kita mencoba untuk uji coba secara lapangan kepada masyarakat. Hitung-hitung mencoba untuk berpartisipasi mencipatakan lapangan kerja itu cita-cita mulianya,” ujar dosen yang telah merangkumkan bukunya yang berjudul ''Mengenal Kepiting Komersil di Dunia'' ini. (h.m.dahlan abubakar - ProFiles - bersambung)

Senin, 25 April 2011

MUNA MEKAR (1) : Menakar Budaya Wuna

Kabupaten Muna dalam kemudi L.M.Baharuddin terus berbenah, kini semakin mantap mempersiapkan pemekaran. Untuk syarat-syarat itu, tentu dibutuhkan kelengkapan administrasi negara.(f:kutu.com)

Makassar, (KBSC).
Kabupaten Muna, setelah sebagian wilayah administrasinya dimekarkan ke dalam Kabupaten Buton Utara, kini kabupaten kepulauan tersebut tidak lama lagi akan kembali mekar menjadi dua kabupaten dan satu kota. Yakni, kabupaten induk (Kabupaten Muna sendiri), Kabupaten Muna Barat, dan Kota Raha.

Keunggulan Kabupaten Muna masih ditunjang dengan berbagai sumber daya alam, seperti areal persawahan sekitar 1.400 hektar, disupport dengan berbagai infra struktur lainnya. Sementara keunggulan kabupaten baru nanti, Kabupaten Muna Barat, yaitu terletak pada sumber daya kelautan dan pesisir.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkab Muna, Lakusa, di Makassar mengatakan, kekayaan bawah laut dengan keragaman speciesnya lebih kaya dari Wakatobi. Menurutnya, kalau Wakatobi jenis species bawah lautnya hanya sekitar 1.500-an jenis, sementara di Selat Muna (yang mengapit antara Kepulauan Muna dengan daratan besar pesisisir selatan Sulawesi Tenggara) sedikitnya terpendam 2.000-an species.

“Keragaman ini belum termasuk populasi ikan yang melimpah ruah, makanya nelayan-nelayan dari Teluk Bone (Sulawesi Selatan pesisir timur dan selatan) juga melayari kawasan ini,” ungkap Lakusa.

Hal ini dimungkinkan, Lakusa menerangkan, karena di Selat Muna itu, terdapat arus yang keras, utamanya pada musim-musim tertentu, dan seperti diketahui tempat bersarangnya  ikan-ikan samudra adalah arus yang keras.

Jadi di seluruh perairan Sulawesi ini, termasuk Selat Banda (Maluku), maka Selat Muna yang paling besar ‘daya tampungnya’. “Perairan ini adalah gudang ikan Indonesia Timur,” lanjutnya, sambil menyayangkan bahwa Selat Muna belum banyak dikenal orang, termasuk nelayan, sebagai kekayaan terbesar ekosistem laut nusantara. 

Bidang lain keunggulan Muna Barat, adalah kota pelabuhan Tondasi yang strategis, yang mengubungkan kepulauan Kabaena dan Sulawesi Selatan. “Saat ini pelayaran Kapal Fery rute Muna-Sinjai  dan Bulukumba (Sulsel) dua kali dalam sepekan,” tegas Lakusa.

Selain aset perairan yang melimpah, Muna Barat juga memiliki bandara, dimana bandara yang telah dibangun oleh Bupati Muna Ridwan BAE, masuk ke dalam wilayah administrasi Muna Barat. Jika nantinya ini setelah mekar, Lakusa berkeyakinan, bahwa bandara ini akan dibenahi secara semaksimal.

“Bandara ini nantinya akan melayani penerbangan rute Muna – Makassar, tentu dengan pesawat berbadan kecil,” jelasnya.  Menurutnya, dengan maksimalnya pelayanan bandara ini nantinya, Muna secara keseluruhan dapat dijangkau dengan sangat mudah.

Karena selama ini, untuk mencapai Muna, utamanya arus kedatangan dari Makassar atau Sulawesi Selatan, harus menemui rute yang panjang, misalnya dari Kendari baru ke Muna melaui laut. Tapi yang lebih sulit adalah kalau menggunakan rute laut, misalnya dari Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, dengan menggunakan Pelni atau kapal barang, hanya transit di Kota Bau-Bau, setelah itu barulah menggunakan kapal cepat ke Kota Raha (ibukota Muna).

Atau jalur laut Bajoe (Bone-Sulsel), lalu naik fery ke Kolaka (Sultra) lalu naik darat lagi, ke Torobulu (Kab.Konsel) dengan menggunakan fery ke Raha, atau dari Kolaka langsung ke Kota Kendari lalu ke Raha dengan kapal cepat.

Sedikit yang lebih gampang dan mudah, adalah pelayaran dari pelabuhan Kabupaten Bulukumba atau Kabupaten Sinjai (Sulsel) lalu naik fery langsung ke Tondasi (Muna Barat). “Rute ini hanya ditempuh 8 – 12 jam), sama waktu tempuh antara Bajoe – Kolaka,” jelas Lakusa.

Jalur ini lebih memiliki prospek cemerlang dimasa mendatang, karena jalur pelayaran ini, adalah rute dagang langsung dari Makassar jalan darat ke Bulukumba dengan waktu  tempuh 5 – 6 jam.  Mobil-mobil kelas berat, atau 10 roda yang memuat peti kemas tidak mengalami kesulitan pengangkutan karena jalan datar (tidak ada tanjakan terjal dan tikungan curam) antara Makassar dengan Bulukumba, sehingga segala barang gelondongan, dapat langsung naik kapal dan diterima di Muna dalam keadaan tanpa bongkar. (sultan darampa)

Reformasi Birokrasi Sultra

Kepala Badang Kepegawaian (BKD) Propinsi Sulawesi Tenggara, Tony Herbiansyah.
Makassar, (KBSC)
Berdasarkan Surat Edaran No 05 tahun 2010 tentang tenaga honorer, maka pemerintah Propinsi Sulawesi Tenggara akan merampungkan pengangkatannya pada akhir tahun lalu, dimana dimulai pada tahun 2005. “Kepastian pengangkatan honorer dilakukan sepanjang memenuhi syarat-syarat,  seperti bahwa ada SK Pejabat yang berwenang, kerja diinstansi pemerintah, berusia minimum 19 tahun hingga 46 tahun,” kata Kepala Badan Kepagawaian Daerah Pemerintah Propinsi Sulawesi Tenggara, Tony Herbiangsyah. 

Menurutnya, upaya ini sekaligus melengkapi seluruh sistem databased kepagawaian propinsi, termasuk diantaranya adalah tenaga honorer. Untuk itu, ia meminta agar berkas pengusulan selambatnya sudah masuk di BKN, 30 Agustus 2010, bila tidak, daerah itu dianggap sudah menyelesaikan CPNS-nya
Mantan Bupati Konawe ini juga mengakui, formasi CPNS (kurang lebih 400 orang) sudah diusulkan ke DPR tapi dari DPR belum memberi jawaban surat dari Mempan, sehubungan dengan penganggaran untuk formasi CPNS 2010, termasuk jumlah CPNS yang akan diterima di 10 kabupaten dan 2 kota di Pemprov Sultra. Hal ini juga mempertimbangkan antara yang pensiun  dan disesuaikan dengan anggaran.

“Kita memang dalam upaya reformasi birokrasi, utamanya di BKD, sehingga nantinya banyak kemudahan – kemudahan yang kita berikan, misalnya kenaikan pangkat atau pengurusan pensiun, kita ada pemberitahuan lebih dulu termasuk pelayanan terhadap peralihan status dari CPNS ke PNS sepanjang memenuhi syarat,” jelasnya.

Termasuk, kemudahan penyesuaian ijasah, BKD juga senantiasa melakukan koordinasi dengan melakukan transparansi sehingga tidak ada tuduhan-tuduhan yang negative tentang pelaksanaan kegiatan yang ada di BKD .

Tentang harapan,  “kami berharap PNS berkuaitas dibarengi dengan melakukan pendidikan-pendidikan khususnya kursus – kursus kedinasan sesuai bidang masing-masing, juga pendidikan jenjang Diklatpim 4,3,2, malah kalau perlu Diklatpim 1, karena kita suatu saat menuju ke kualitas untuk peningkatan pelayanan kepada publik yang maksimal,” lanjutnya.

Untuk itu, maka seluruh komponen juga perlu mengetahu tugas pokok BKD adalah, pertama membantu pimpinan dalam urusan kepegawaian. Kepegawaian, mulai dari proses perencanaannya (berapa sebenarnya kebutuhan dari pegawai pemprov dan apa saja yang dibutuhkan).

Kedua, pembagian kewenangan, tugas dan tanggungjawab kepada semua instansi yang diberikan pimpinan. Diurai menjadi pendistribusian tugas dan kewenangan, dan yang ketiga,kualifikasi daripada pegawai itu sendiri, kelayakan penempatan dalam satu instansi, yang menganalisa BKD.

Motivasi Jadi PNS
Kalau ditanya apakah kelebihan PNS, maka jawabannya adalah tidak ada kelebihan pegawai.  “Kita kembali ke PNS apakah motivasinya bekerja atau tidak, karena semua pekerjaan sudah tersedia dan sesuai , termasuk golongan 1 dan golongan 2 sudah punya tugas. Termasuk cleaning service itu harus dilaksanakan, makanya ada sebutan untuk prajabatan semuanya diuraikan tugas dan fungsi pokoknya PNS,” tegasnya.

Kalau untuk daerah baru yang otonom, (red, maksudnya hasil pemekaran), mereka sendiri yang merencanakan sesuai kebutuhan mereka. PNS diambil dari daerah induk lalu merencanakan sesuai kebutuhan mereka lalu diusulkan untuk menuju kwalitas sesuai keuangan Negara dan itu dilakukan bertahap.

Bicara tentang kendala, saat  ini tidak ada kendala yang berarti di BKD, dalam pengelolaan pelaksanaan kegiatan ada kendala yang sifatnya rutin, “bisa kami hadapi dan selesaikan,” katanya.

Juga penting kepada masyarakat kalo menyangkut formasi kepegawaian itu jangan sembarang menerima informasi, karena seperti yang diketahui banyak orang yang tidak punya kewenangan, tapi menyuarakan bahwa punya kewenangan, sehingga biasa terdapat pungli yang pada akhirnya mencederai citra BKD di masing-masing kabupaten dan kota.

“Lebih baik langsung ke sumbernya, ke BKD langsung, agar dapat diberi penjelasan sedetail mungkin dan dapat kita perlihatkan dasar-dasar hukumnya sehingga tidak tersesat dalam menerima informasi yang bisa merugikan masyarakat apalagi menyangkut pungutan liar, dengan kata lain tidak dipungut biaya alias gratis”, sarannya.(anno-nining)

Penelitian Terbaru tentang Kepiting (1)

Ladang pengembangbiakan kepiting keramba. Kepiting ini menjadi sumber protein utama, selain cangkangnya yang juga merupakan mesin produksi baru.

Makassar, (KBSC)
Ketika kita mendengar orang menyebut kepiting, di benak kita yang terbayang adalah binatang berkulit keras dan memiliki 'senjata' berbahaya. Capit kepiting memang tidak mematikan, tetapi cukup menyakitkan. Brengseknya, kepiting juga nakal. Saat capitnya sudah 'membekuk' mangsanya, biasa ditinggalkan begitu saja.

Artinya, capitnya tetap melengket di mangsanya, dan badan kepiting yang lain melarikan diri.Mirip orang tabrak lari. Habis korbannya digigit, dia malah kabur.  Dia memang tak pusing dengan capitnya yang ditinggal pergi. Soalnya, dalam beberapa bulan ke depan, di lokasi eks capitnya itu akan tumb uh capit baru.

Soal kedua, bagian tubuhnya yang keras, sering menyulitkan, musuh kepiting memangsa binatang ini. Namun ke depan, kita bakal menemukan kepiting bercangkang lunak (soft shell). Itu sudah pasti diburu di pasar dunia karena nilai gizinya yang tinggi. Juga dijadikan sebagai bahan baku industri makanan dan kesehatan. Pembudidayaan soft shell ini juga dapat mengurangi angka pengangguran.

Kepiting merupakan sesuatu komoditas yang sangat serbaguna. Mulai dari daging hingga kulit (cangkang) memiliki nilai ekonomi. Kepiting ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan hingga obat-obatan yang penting bagi manusia.Dagingnya mengandung nutrisi penting bagi kehidupan dan kesehatan. Secara umum kepiting rendah lemak, tinggi protein, dan sumber mineral serta vitamin yang sangat baik serta mengandung selenium yang berperan mencegah kanker dan pengrusakan kromosom dan juga meningkatkan daya tahan terhadap infeksi virus dan bakteri.

Secara umum, daging kepiting rendah lemak, tinggi protein dan sumber mineral serta vitamin yang sangat baik. Meskipun mengandung kolesterol, makanan ini rendah kandungan lemak jenuh, merupakan sumber niacin, folate dan potassium yang baik, dan merupakan sumber protein, vitamin B12, Phosporous, Zinc, Copper, dan Selenium yang sangat baik. Selenium diyakini berperan dalam mencegah kanker dan pengrusakan kromosom, serta meningkatkan daya tahan terhadap infeksi virus dan bakteri

Selain itu, kepiting lunak atau soka ini mengandung nilai nutrisi tinggi terutama chitosan dan karatenoid yang banyak terdapat pada kulit kepiting. Kulit kepiting juga telah dimanfaatkan oleh berbagai industri sebagai bahan baku obat dan kosmetik yang dapat diekspor. Hal ini lah yang menjadikan hewan bercangkang keras ini menjadi buruan bagi negara maju khususnya di benua Amerika dan Eropa.

Hal itulah yang menjadi daya tarik bagi Dr. Ir. Yushinta Fujaya M.Si mengembangkan potensi ini. Sebagai negara kepulauan, Indonesia berpeluang menjadi negara pengekspor kepiting dunia. Tiga tahun lalu alumnus Fakultas Peternakan angkatan 1983 Unhas ini mengawali penelitiannya.
 ”Penelitian ini mencari teknologi untuk bisa digunakan di industri perikanan dalam memproduksi kepiting cangkang lunak  produk ekspor,” ujarnya optimis.

Alhasil, kerja kerasnya membuahkan hasil yang memuaskan. Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini telah menemukan metode yang dapat mengubah cangkang kepiting menjadi lunak. Dengan menggunakan pendekatan psiologi dan mengembangkannya dengan metode hormonal. Gayung punbersambut, penelitian ini mendapat perhatian dari Kementerian Riset dan Teknologi dengan memberikan bantuan penelitian dan kini berjalan selama dua tahun.

Soft shell ini diteliti dengan teknologi molting. Molting merupakan proses pengelupasan cangkang lama yang keras dan digantikan dengan cangkang baru. Cara kerjanya yakni kaki-kaki kepiting bakau ini ditanggalkan atau dipatahkan dan terinduksi molting yang terdapat pada hormonal alami bayam. Kaki-kaki kepiting ini dapat tumbuh kembali karena kepiting mempunyai kemampuan regenerasi. Selain bayam hormon molting ini juga terdapat pada tumbuhan pakis dan paku-pakuan. (h.d.dahlan abubakar-pemred ProFiles)