SC Office : Jln.Pampang I, No.23C, Makassar - Sulawesi Selatan. Mobile : 081341640799. FB : Sulawesi Channel. Email : sulawesichannelnews@yahoo.co.id.

Jumat, 11 Mei 2012

Menembus Darwin dengan Sandeq


Para pelaut ulung yang menjejakkan kakinya di Darwin Australia itu adalah dari Tim Korps Pencinta Alam (Korpala) Universitas Hasanuddin merapat di Darwin, Australia, 21 November 2011, setelah berlayar selama 40 hari sesuai waktu yang dijadwalkan. Para pelaut perkasa itu terdiri atas Ahmad (Fakultas Hukum), Guswan Gunawan (Fisip), Abdul Jalal (Teknik), Fadli (Peternakan), Rusmin (Teknik), dan Lukman mahasiswa S-2 (Ekonomi). Bertindak sebagai nakoda adalah Abdul Jalal.
    Rektor Unhas Prof.Dr.dr.Idrus A.Paturusi yang disertai Wakil Rektor I Prof.Dr.Dadang Ahmad Suriamiharja, Wakil Rektor II Dr.dr.Andi Wardihan Sinrang, M.S. Dan beberapa stafnya, Rabu (23/11) menyambut resmi para pelaut ulung Unhas itu di Darwin 23 November 2011 di Pantai di depan Darwin Sailing Club yang berdiri sejak tahan 1963.
     Dengan adanya perahu sandeq Unhas ini, maka hingga kini sedikitnya ada tiga perahu dari Sulawesi Selatan yang disimpan di Darwin, yakni dua perahu (jenis Padewakang ‘Hati Marege’ dan Lambo yang disimpan di Gallery and Art Museum) Northern Territory, Darwin. Hati Marege berlayar ke Darwin Desember 1987 dan tiba di Darwin 16 Januari 1988 dengan 13 pelaut Sulawesi Selatan yang dipimpin Peter Spillet yang meninggal dunia Desember 2004 di Bali.
    Salah seorang di antara pelaut itu, Mansyur Muhayyang, juga bertemu dengan saudara ‘jauh’-nya di Darwin yang bernama Matjuwi. Mereka menangis sambil berpelukan ketika bertemu.
   Berdasarkan data yang diperoleh Unhas di Gallery and Art Museum Northern Territory. Pada tahun 1640, Australia termasuk salah satu bagian wilayah ekspansi Kerajaan Gowa di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin. Oleh sebab itu, diperkirakan pada tahun tersebut orang-orang Makassar sudah menginjakkan kakinya di Darwin Australia.
    Wakil Konsul Indonesia di Darwin, Nadia Sumampouw ketika bertemu dengan Rektor Unhas Prof.Dr.dr.Idrus A Paturusi dan rombongan, Jumat (25/11) menjelaskan, hubungan historis antara Darwin dengan Makassar selalu menjadi wacana yang mengakrab ketika Wakil Perdana Menteri Northern Territory menyampaikan kesannya saat bertemu dengan Konsuler Indonesia di Darwin.     
    Setelah tiba di Darwin, perahu yang diberi nam a BIRU LANGIT (Blue Sky) itu Akan menghuni Museum Kota Darwin. Rabu (23/11)  sore, perahu sandeq sepanjang sepuluh meter dengan lebar dan tinggi sekitar 90 cm itu ditarik menggunakan trail ke darat. Sebelum ditarik, Rektor Unhas, Wakil Rektor I, II, dan Dekan FKIP Unhas Prof.Dr.Ir,Andi Niartiningsih, MP menyemoatkan  berlayar perpisahan dengan perahu yang sudah menapaktilasi perjalanan. Pelaut Sulawesi menangkap taripang di Australia Lima abad silam.
    Warga Darwin, khususnya angora  Darwin Sailing Club menyambut gembira kedatangan para mahasiswa yang menu rut mereka sebagai "the crazy" (si gila)' karen a keberanian mereka berlayar dengan menggunakan perahu kecil melintasi Samudra Hindia Dan Laut Arafuru.
    Sebagai bentuk sambutan mereka terhadap para mahasiswa itu, warga Australia itu Akan mengajaknya nenikmati beberapa tempat rekreasi di ibu Kota Northern Territory tersebut. (habis)
(m.dahlan abu bakar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini adalah bagian dari upaya transformasi informasi