SC Office : Jln.Pampang I, No.23C, Makassar - Sulawesi Selatan. Mobile : 081341640799. FB : Sulawesi Channel. Email : sulawesichannelnews@yahoo.co.id.

Selasa, 18 Juni 2013

BAUBAU - KOTA LAYAK ANAK

Baubau menyandang sekian banyak pengistilahan dalam pertumbuhannya dan silang strategisnya, mulai dikenal sebagai kota budaya dengan benteng keratonnya yang monumental, juga dikenal sebagai kota jasa, kota transit, dan lainnya.
    Sebagai kota transit, yang merupakan pintu gerbang teramai Indonesia timur setelah Makassar, maka Baubau tentu memiliki keragaman latarbelakang penduduknya, baik asal muasal, latarbelakang ras, suku, maupun latarbelakang profesionalisme.
     Seiring keragaman tersebut, maka pertumbuhan penduduknya pun juga semakin berkembang, apalagi kalau dibanding dengan kabupaten tetangganya, Baubau memang menjadi poros, termasuk diantranya adalah pusat pendidikan bagi wilayah peyanggahnya.
     Berdasarkan fakta-fakta itu, maka sungguh layak kalau Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Kerukunan Keluarga Berencana Nasional (BKKN) Kota Baubau, Darussalam, S.Sos.,M.Si., mencanangkan kota ini sebagai kota layak anak.
     “Salah satu tugas layanannya PP dan BKKBN ini adalah memperhatikan kondisi kebutuhan anak-anak, mulai dari anak-anak sekolahan, anak putus sekolah, pengamen dan anak-anak jalanan, akan diberdayakan,” ujarnya.
     Menurutnya, kota layak anak itu diartikan sebagai bahwa setiap anak, apa pun status sosial dan status pendidikannya, merasa aman, merasa nyaman, dan merasa bebas memperoleh hak-haknya sebagai seorang anak.
     “Sang anak merasa aman ketika berada di sekolah, atau merasa nyaman ketika berada di ruang-ruang publik,” ujarnya, seraya mencontohkan bahwa ketika seorang ibu melepas anak-anaknya ke sekolah, tidak merasa khawatir lagi. Sang ibu merasa aman ketika anaknya dalam perjalanan, karena dia percaya bahwa sepanjang perjalanannya dari rumah hingga di sekolah, ada polisi, ada Satlantas, ada pamongpraja, ada petugas perhubungan, dan memang ada petugas sekolah yang secara khusus ditempatkan di jalan-jalan masuk ke sekolahnya.
     Olehnya itu ke depan, dalam menjadikan Baubau sebagai kota layak anak ini, bukan hanya tupoksi dari PP dan BKKN semata, tetapi juga lintas instansi, ada kerjasama dengan Kepolisian, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Pendidikan, dan pihak-pihak lain, termasuk kelompok-kelompok sosial masyarakat.
    Bahkan katanya ke depan, kota layak anak ini bukan hanya sekedar bicara tentang hak anak, tetapi juga bicara tentang kewajiban-kewajiban pemerintah, misalnya bagaimana pihak Badan Catatan Sipil dapat memberikan akte kelahiran secara gratis, atau kepengurusannya mendapatkan akte tidak berbeli-belit.
    Jadi katanya untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk menjadi Baubau sebagai kota layak anak, pihaknya sendiri, sudah pernah melakukan studi banding di Kota Surakarta, Solo, karena memang kota ini merupakan kota layak anak terbaik di Indonesia.
   Selain itu, alumni S2 Unhas ini mengungkapkan bahwa BKKBN yang dipimpinannya juga mencanangkan program “Genre” (generasi berencana). “Genre diharapkan para anak-anak didik, generasi dini, sudah harus mampu merencanakan segala sesuatunya ke depan, yang tentu berhubungan tugas-tugasnya, baik sebagai anak, maupun sebagai pelajar,” jelas pria kelahiran Bonebone 21 Mei 1971 ini.
    Show forcenya melalui pramuka saka kencana. Katanya, nanti disana diperkenalkan secara meluas tentang gerakan Genre bagi anak-anak pelajar ini. “Untuk penyiapan awal, maka terlebih dahulu dibentuk kesatuan pada tingkat sekolah, dan saat ini semua SMA di kota ini sudah terbentuk organisasi Genrenya, dan selanjutnya pada tingkat SMP dan SD,” jelasnya. (nining)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini adalah bagian dari upaya transformasi informasi