SC Office : Jln.Pampang I, No.23C, Makassar - Sulawesi Selatan. Mobile : 081341640799. FB : Sulawesi Channel. Email : sulawesichannelnews@yahoo.co.id.

Selasa, 27 Juli 2010

Hugua, Bukan Bupati Biasa

Wanci, (KBSC)
Perkembangan kabupaten Wakatobi sejak di jabat oleh Ir. Hugua pada tahun 2006 silam kini sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat bila dibandingkan dengan sebelumnya, daerah yang resmi definitiv pada tahun 2003 ini sudah mampu bersaing dengan daerah lain, khususnya di sektor pariwisata dan kelautan.

Kerja keras Ir. Hugua selama tiga tahun terakhir ini akhirnya berbuah manis, kabupaten Wakatobi berhasil meraih beberapa penghargaan, baik yang berskala nasional maupun internasional, penghargaan itu diantaranya adalah Highest Appreciation MDGs (Millennium Development Global
Standard) yang diberikan oleh UNDP dan Metro TV, Indonesian Tourism Awards 2009 dari  Departemen Pariwisata Republik Indonesia dan Majalah Swa Sembada, Penghargaan Bidang Penataan Ruang Berkelanjutan kategori kabupaten tahun 2009 dari Departemen Pekerjaan Umum Ditjen Penataan Ruang dan penghargaan dari WWF atas melestarkikan polulasi penyu di Wakatobi pada World Ocean Conference (WOC).

Sebagai Bupati yang mempunyai segudang prestasi dalam membangun daerah yang dipimpinnya, secara khusus pihak Stasiun Televisi Nasional Metro TV mengundang Hugua dalam program dialog Kick Andy yang ditayangkan pada Jum’at malam tanggal 22 Januari dan hari Minggu sore tanggal 24 Januari lalu. Awalnya Hugua sempat bingung karena di undang dalam acara Kick Andy, apalagi acara tersebut merupakan acara besar yang ditonton oleh ratusan juta masyarakat Indonesia.

“Saya juga tidak mengerti kenapa di undang sebagai narasumber dalam program acara Kick Andy, bahkan dua reporter yang ditugaskan dari biro Makassar yang datang ke Wakatobi tidak bisa  menjawab ketika saya tanya kenapa saya di undang di acara Kick Andy, mereka bilang hanya menjalankan tugas dari Jakarta.” Tutur Hugua ketika di temui usai menjadi pemateri dalam Rapat Kerja Ikatan Alumni Universitas Haluoleo (23/01).

Masih dalam perasaan bingung Hugua akhirnya berangkat ke Jakarta untuk memenuhi undangan tersebut, ternyata sesampainya di Jakarta bukan hanya dirinya yang diundang, melainkan ada 4 bupati yang akan menjadi narasumber dalam acara tersebut, keempat bupati itu adalah Bupati Sragen Untung Wiyono, Bupati Jombang Suyanto, Bupati Lamongan Masfuk dan Bupati Gorontalo David Bobihu Akib, mereka di undang untuk berbagi pengalaman sebagai bupati yang dinilai berhasil membangun daerahnya sekaligus membuktikan bahwa bupati yang ada di daerah tidak selalu di anggap sebagai raja kecil dan gagal menjalankan otonomi daerah.

Dengan balutan kameja berwarna kuning muda di padu Jeans biru, Hugua akhirnya tampil di acara Kick Andy. “Dulu Anda aktivis yang sering mengkritik pemerintah, sekarang Anda duduk di kursi panas.” Sapa Andy F. Noya Presenter acara Kick Andy ketika menyambut Hugua yang memasuki panggung dialog.

Dari serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh Andy F. Noya, Hugua menceritakan pengalamannya membangun kabupaten Wakatobi yang dulunya masih terisolasi kini sudah mulai berkembang dengan cukup pesat. Salah satu pertanyaan yang cukup menggelitik ketika Hugua ditanya tentang bagaimana perasaannya setelah menjadi bupati Wakatobi, Hugua mengaku senang, pasalnya ketika masih menjadi aktivis LSM ia hanya bisa melayani masyarakat pada tingkatan desa dan kecamatan saja, sedangkan ketika menjadi bupati, skala untuk melayani masyarakat jadi lebih besar lagi dimana harus melayani 10 kecamatan dan 156.300 jiwa penduduk Wakatobi saat ini.

Berbagai program pembangunan di kabupaten Wakatobi sudah berhasil dilakukan, diantaranya mempromosikan objek pariwisata bawah laut menjadi salah satu tujuan wisata bahari, baik ditingkat domestik maupun mancanegara, meningkatkan jumlah pengunjung wisatawan yang sebelumnya hanya berkisar 2.000 sampai 3.000 wisatawan pertahun menjadi 20 ribu wisatawan pada tahun 2009 lalu. Selain itu, untuk menunjang akses wisatawan ke Wakatobi, Hugua juga membangun bandar udara Matahora yang terletak di Kec. Wangi-wangi yang menghubungkan Wakatobi-Kendari dan Wakatobi-Bau-bau,  termasuk membangun sarana dan prasarana wilayah seperti jalan dan pelabuhan.

Prestasi lain yang cukup membanggakan adalah merubah kultur masyarakat Wakatobi yang selama ini masih menggunakan terumbu karang sebagai bahan bangunan sudah bisa di hilangkan sedikit demi sedikit, Ia rutin mengunjungi masyarakat hingga kepelosok-pelosok hanya untuk memberi penjelasan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga laut untuk pelestarian lingkungan. “Jika di Gorontalo bupatinya di sebut Government Mobile, maka saya bisa disebut Mobile-mobile”, tutur Hugua yang disambut tawa Andy F. Noya.

Ambisi Hugua untuk memajukan Wakatobi tidak setengah hati, ia bertekad menjadikan Wakatobi lebih terkenal di dunia internasional, bahkan ia bercita-cita menjadi pemimpin dunia, “bercita-cita itu harus besar, visi itu harus besar, itu rendah diri namanya,” ujar Hugua. Bahkan motivasinya ingin membangun dunia di mulai ketika Ia membangun Wakatobi. Olehnya itu maka visi misi Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi sejak di jabat oleh Hugua adalah terwujudnya surga nyata bawah laut dipusat segitiga terumbu karang dunia.

Untuk  mewujudkan visi itu, salah satu hal yang dilakukan oleh Hugua adalah menjga pelestarian lingkungan hidup, utamanya perairan laut agar tetap lestari. Ia juga menerapkan system zonasi dibeberapa titik perairan laut yang ada di Wakatobi, system zonasi dilakukan untuk menetapkan beberapa wilayah yang tidak boleh dijamah oleh para nelayan untuk melakukan penangkapan ikan, wilayh itu digunakan sebagai daerah bertelur dan berkembangbiak biota laut. Dari 1 juta 800 ha luas perairan laut Kabupaten Wakatobi, baru 2% atau sekitar 36.000 ha yang ditetapkan sebagai zoning system.

Terbukti program ini sangat berhasil, beberapa hewan yang dilindungi bisa berkembang biak dengan baik, hasil tangkapan nelayan juga meningkat, namun yang terpenting adalah aktivitas nelayan yang merusak lingkungan seperti penggunaan bom ikan dan pengambilan karang sebagai bahan bangunan sudah jarang terjadi, sebagian nelayan sudah sadar jika merusak lingkugan maka mereka juga yang akan merasakan dampaknya.

Atas keberhasilan berbagai program yang telah dilakukan untuk membangun wilayahnya, Hugua bersama 4 bupati lain yang di undang dalam program dialog Kick Andy Metro TV dijuluki sebagai “Bukan Bupati Biasa”.

Berpredikat sebagai Bukan Bupati Biasa, Hugua menanggapinya dengan perasaan santai, menurutnya apa yang dilakukan saat ini semata-mata hanya untuk membangun kabupaten Wakatobi menjadi lebih baik, “kesederhanaan akan membuat orang menjadi luar biasa.”Ujar Hugua. (nining)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini adalah bagian dari upaya transformasi informasi