Budaya Buton akan dimasukkan salah satu mata pelajaran muatan local (mulok), dengan tujuan untuk melestarikan budaya buton dari generasi kegenerasi.
“Budaya Buton akan dipelajari siswa melalui mulok, komitmen ini bagaian dari upaya menjadikan Buton sebagai kawasan bisnis dan budaya terdepan,” kata Bupati Buton, LM. Sjafei Kahar kepada media Sultra saat berkunjung dikantor Badan Infokom, PDE Arsip, senin (1/2).
Menurut Sjafei, masuknya budaya buton diharapkan Buton akan semakin mengetahui budayanya sendiri sehingga berimplikasi pada kecintaan mereka pada budaya Buton.
Hal yang sama dikatakan Kepala Badan Infokom Kabupaten Buton, La Halimu. Ia mengatakan bersamaan dengan peresmian Perpustakaan Umum Kabupaten Buton.
Bupati Buton, akan membahas buku budaya Buton secara panelis bersama Kepala Badan Litbang Buton, Lutfi Hasmar, La Ode Abdul Hukum,S.Ip, anggota DPRD Kabupaten Buton.
Rektor UMB Syarifuddin Bone, dan Camat Pasar Wajo Agus Feisal Hidayat,S.Sos, MS, serta dua anggota DPRD Kota Baubau masing – masing Ruslan dan La Ode Abdul Munafi.
Bupati Buton akan membahas buku Syair Ajonga Inda Malusa, Lutfi Hasmar membahas Hikayat Negeri Buton, La Ode Abdul Hukum membahas Silsilah Bangsawan Buton.
Syarifuddin Bone, Agus Feisal Hidayat, Ruslan, La Ode Abdul Munafi, masing – masing membahas Nasihat Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin Ibnu Badaruddin Al Buthuni, Nasihat Syekh H. Abdul Gani Al – Buthuni.
“Undang – undang Buton versi Muhammad Isa dan Undang – undang Buton Versi Muhammad Idrus Kaimuddin,” kata La Halimu.
Semua buku yang memuat tentang Budaya Buton tersebut merupakan Karya Prof Dr La Niampe, M.Hum Dosen Unhalu yang sangat peduli dan konsen meneliti naskah – naskah budaya Buton. (ms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ini adalah bagian dari upaya transformasi informasi