SC Office : Jln.Pampang I, No.23C, Makassar - Sulawesi Selatan. Mobile : 081341640799. FB : Sulawesi Channel. Email : sulawesichannelnews@yahoo.co.id.

Minggu, 10 Januari 2010

Kalotok ; Centra Madu Alam Indonesia


Kelestarian hutan alam bukan hanya berpengaruh langsung terhadap kelangsungan dan kelanggengan bumi Indonesia, malah lebih dari itu, juga berpengaruh kuat terhadap akses ekonomi terhadap masyarakat yang hidup di sekitar hutan-hutan alam.

Salah satu bukti kelanggengan dan masih lestarinya hutan alam Indonesia adalah wilayah adat Kalotok, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan.

Sebagian besar warga Kalotok masih mengandalkan penghasilan bulanannya adalah berburu lebah madu alam (apis dorsata) ke dalam kawasan hutan adat dan hutan lindung yang masih terjaga kelestariannya.

“Jika musim bunga, --dimana bunga pada pohon-pohon di dalam rimba sudah mekar, maka pertanda lebah lagi membuat sarang-sarang pada dahan atau ranting pohon, dan disaat seperti itu, warga tengah bersiap-siap untuk berburu di dalam hutan,” jelas Jalisman, Ketua Kelompok Pengembangan Lebah Madu Alam Kalotok.

Jalisman yang juga anggota Perkumpulan Telapak, --organisasi nirlaba Internasional, mengakui kalau produksi madu masyarakat Kalotok sangat berlimpah, malah kelompok binaannya yang masih terbatas pendanaannya tidak mampu menampung produksi petani lebah madu.

Akibatnya, panen madu lebah tersebut terpaksa dilepas ke pasar bebas, dijual secara eceran. Dia juga mengakui, system penjualan seperti ini tidak banyak menolong petani lebah.

Selain masih kekurangan modal kelompok, Jalisman yang bergabung dengan organisasi JMHI (Jaringan Madu Hutan Indonesia) juga mengakui belum punya pangsa pasar yang tetap. “Sampai saat ini, belum ada perusahaan besar, atau mall, atau pusat perbelanjaan yang memesan langsung ke kami,” katanya.

Olehnya dia berharap, agar jaringan pasar madu alam miliknya mendapat respon positif dari berbagai kalangan, termasuk industri. “Dalam sebulan kami bisa memproduksi minimal satu ton madu alam. Cuma selama ini, kami sengaja tidak menampungnya di kelompok kami, karena produksi tersebut pasti mengendap dan rusak akibat belum adanya pemesanan regular,” katanya.

Di dalam memperkuat mutu produksinya, Jalisman pun memiliki motto, “menggunakan madu alam Kalotok, berarti berpartisipasi langsung terhadap kelestarian hutan alam Luwu Utara”.

Dengan semangat ini, berarti menjadikan Kalotok sebagai sentra pengembangan lebah madu alam Indonesia.


Asli dari Alam
Banyaknya beredar madu alam asli tapi palsu di pasaran regional, termasuk di kota-kota propinsi di Indonesia, membuat Unsar, --pendamping petani madu alam dari Perkumpulan Bumi Saweringan (PBS) memperkuat dan membentuk organisasi petani lebah madu alam.
Tujuannya, menjaga kualitas mutu madu yang betul-betul dari alam (apis dorsata) agar tidak tercampur dengan gula atau zat pewarna lain, mempertahankan kadar airnya.

“Saat ini di Luwu Utara terbentuk 26 kelompok tani madu dari berbagai kelompok-kelompok masyarakat yang hidup di sekitar hutan,” kata Unsar.

Ia mengakui, untuk memperkuat posisi kelompok ini, pihaknya mengadakan kerjasama dengan pemerintah Luwu Utara, Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Dengan dinas ini, sudah beberapa kali mengadakan pelatihan kelompok tani, malah dalam tahun ini, Bupati Luwu Utara berjanji akan memberikan modal bantuan kelompok.

Selain kerjasama dengan Pemkab setempat, Unsar juga sering menyertai petani ke beberapa propinsi di Indonesia, baik dalam rangka pertemuan regular organisasi Jaringan Madu Hutan Indonesia, pelatihan, training kualitas mutu, hingga pada pengadaan peralatan teknis uji kualitas air.

Dan salah satu dampak ekonomi terhadap system kunjungan belajar ini adalah terbentuknya beberapa kelompok tani madu, yang dilengkapi sejumlah peralatan pengelolaan madu.

Unsar yang aktivis LSM ini mengakui, bahwa tujuan jangka panjang dengan menggiatkan jaringan petani madu alam Indonesia ini adalah adanya konservasi hutan lewat pengelolaan madu lebah hutan, melestarikan lebah hutan, meningkatkan ekonomi masyarakat, serta mengelola madu lebah hutan secara lestari dan higenis.  (s.darampa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini adalah bagian dari upaya transformasi informasi